MengenalHabib Abu Bakar bin Umar Assegaf, Wali Qutb dari Gresik Willy Vebriandy Kolom Teladan Dalam khazanah Islam Nusantara, kota Gresik dikenal sebagai daerah di mana Sunan Gresik dan Sunan Giri dimakamkan. Setiap hari, ribuan peziarah datang memadati makam keduanya guna mengirim doa dan ngalap barokah. ASSALAMUALAIKUMWR WB MARILAH KITA DENGARAKAN CERAMAH DARI HABIB ABU BAKAR BIN MUHAMMAD ASSEGAF VIDEO INI SEBELUM BELIAU WAFAT SEBELUM KALIAN MENONTON VIDEO Sesungguhnya Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf adalah seorang Quthb Al-Ghaust juga sebagai tempat turunnya pandangan (rahmat) ALLAH SWT." Al-Arif Billah Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi pernah berkata di rumah Al-Habib Abu Bakar Assegaf di kala beliau membubuhkan tali ukhuwah antara beliau dengan Al-Habib Abu Bakar Assegaf HabibAbu Bakar bin Muhammad bin Umar bin Abu Bakar bin Al-Habib Umar bin Segaf as-Segaf terlahir di kampung Besuki (salah satu wilayah di kawasan Jawa Timur) tahun 1285 H. Beliau merupakan putra dari Habib Muhammad bin Umar. Tapi sayangnya, semenjak kecil beliau sudah ditinggal oleh ayahnya yang wafat di kota Kabupaten Gresik pada tahun 1293 H. HabibAbdurrahman bin Ahmad Assegaf mempunyai putra dan putri 22 orang. Namun yang ada hingga saat ini sembilan orang; lima putra dan tiga putri. Hebatnya, kesembilan anak tersebut adalah ulama yang disegani dan berpengaruh di masyarakat. AlHabib Al-Quthub Al-Ghauts al-Arifbillah Abubakar bin Muhammad Assegaf lahir di kota Besuki, Jawa Timur, pada tahun 1285 H. Semenjak kecil beliau sudah ditinggal oleh ayahnya yang wafat di kota HabibAbubakar bin Muhammad Assegaf, beliau lahir di Besuki, Jawa Timur, pada tahun 1285 H. Cahaya kebaikan dan kewaliannya telah nampak dan terpancar dari wajah beliau. Saat usia 3 tahun, beliau mampu mengingat semua kejadian yang pernah terjadi pada dirinya. Semua itu karena kekuatan dan kejernihan hati beliau. HabibAbu Bakar bin Abdurrahman Assegaf - Bagaimana Cara Allah Menghendaki Keinginan Hati Kita ?.Ibarat sebuah pasangan, bagaimana pasangan atau lawan jenis ๏ปฟHabibAbu Bakar bin Muhammad Assegaf mendapat perhatian khusus dan pengawasan yang istimewa dari gurunya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi sampai-sampai Habib Ali sendiri yang meminangkan dan sekaligus menikahkannya. Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi pernah berkata di rumah Habib Abu Bakar Assegaf dikala ia membubuhkan tali ukhuwah CeramahMaulid Nabi Muhammad SAW Masjid Mazroatul Akhiroh Tgl 2 -12-18 HvKvC. ๏ปฟ- Kabar duka kembali menyelimuti umat Islam di Tanah Air. Satu per satu ulama kharismatik di Indonesia wafat. Kekinian adalah Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, salah satu ulama berpengaruh di DKI Jakarta. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf wafat pada, Jumat 15/1/2021 kemarin baโ€™da Ashar. Almarhum Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia di Rumah Sakit Holistic, Purwakarta, Jawa Barat. Baca JugaMaklumat Keluarga Habib Ali ke Jamaah Tak Usah Ikut ke Pemakaman Foto kolase Sayyidil Walid Al Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf. [[email protected]]Pemakaman Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf rencananya akan dilakukan di kompleks Makam Habib Kuncung di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, hari ini Sabtu 16/1/2021. Hal itu sebagaimana disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin. Novel mengatakan, kabar tersebut diperolehnya dari menantu almarhum, Habib Sholeh bin Baqir Al Athos. "Dimakamin di Makam Habib Kuncung," kata Novel kepada Jumat 15/1/2021 malam. Asal Usul Marga Assegaf Baca JugaUcapkan Kabar Duka, UAS Bagikan Momen Genggam Erat Tangan Habib Ali Dikutip akun Facebook Habib Ahmad Kazim Al-Kaff, Marga Assegaf diturunkan oleh Al-Quthub Ar-Robbani Faqihil Muqaddam At-Tsani Al-Imam Abdurrahman Assegaf. Imam Abdurrahman Assegaf merupakan putra dari Imam Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Faqih Muqaddam. Ibunda Imam Abdurrahman Assegaf bernama Syarifah Aisyah binti Abu Bakar Al-Wara bin Ahmad bin Muhammad Faqih Muqaddam. Beliau digelari Assegaf yang bermakna "atap", karena kedudukan beliau diantara para wali di zamannya bagaikan kedudukan atap dalam rumah, sebab saking tinggi dan luhurnya derajat kewalian beliau. Beliau adalah wali quthub yang menjadi pelindung umat, ulama dan para wali di zamannya. Imam Abdurrahman Assegaf memiliki tujuh anak perempuan, yaitu Maryam, Bahiyah, Fatimah, Asma, Aisyah, Alwiyah As-Sughra dan Alwiyah Al-Kubra. Semua adalah wanita mulia dan ahli ibadah. Sedangkan anak laki-lakinya berjumlah 13 orang, enam yang keturunannya terputus yaitu Umar Muhdhar, Muhammad, Ahmad, Ja'far, Syeikh dan Hasan. Sedangkan tujuh lainnya yang tetap lestari menurunkan marga Assegaf serta marga-marga lain. Antara lain Abu Bakar As-Sakran, Ali, Alwi, Abdullah, Agil, Husein dan Ibrahim. Sayyidil Walid Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf. [[email protected]]Assegaf termasuk marga generasi awal, sehingga banyak marga lain yang merupakan keturunan dari Assegaf. Di antaranya marga Alaydrus, Al-Musyayyah, Bin Syahab, Al Hadi, Al Masyhur, Al Wahath, Al Munawwar, Az Zahir, Al Baiti, Al Kuraisiyah, Bin Syeikh Abu Bakar, Ba'agil, Al-Quthban dan banyak lainnya. Imam Abdurrahman Assegaf lahir di Tarim, Yaman, tahun 739 H dan wafat di kota yang sama tahun 819 H dan dimakamkan di Zanbal bersama datuk-datuknya. Habib Abu Bakar bin Abdurahman Assegaf adalah anak terakhir dari pasangan Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Sayyidul Walid dan Hj. Barkah binti Ahmad Fusyani. Lahir pada tanggal 19 Juni tahun 1961 di Bukit Duri, Jakarta. Habib Abu Bakar adalah tokoh ulama yang sangat sederhana, prinadi yang tawadhu dan akrab kepad siapa saja. Kiprahnya melanjutkan perjuangan dakwah Sayidul Walid sebagai pengajar di Madrasah Tsaqafah Islamiyah, Bukit Duri. Beliau tinggal bersebelahan dengan Madrasah Tsaqafah Islamiyah Bukit Duri, Jakarta. Beliau juga memimpin pesantren Al-Busyro di Citayam, Bogor. Nasabnya adalah, Habib Abu Bakar bin Abdurahman bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Segaf bin Muhammad Al-Qhadi bin Umar bin Thoha Al-Qhadi bin Umar bin Thoha bin Umar ash-Shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman As-segaf bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh bin Syekh Ali Shohibud Dark bin Sayyidina Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina Al- Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbath bin Sayyidina Ali Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As- Shoumaโ€™ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Alawiyyin Shohib Saml bin Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Al- Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al- Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al- Imam Jaโ€™far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam As-Syahid Sayyidi Syabab Ahlil Jannah Sayyidina Al-Husein Rodiyallahu bin Sayyidah Fatihmah Az- Zahra binti Sayyidina Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Habib Abu Bakar bin Abdurahman Assegaf mencukupkan pendidikannya di bawah bimbingan Sang Ayah, Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, dan para Asatidz lainnya di Madrasah Tsaqafah Islamiyah, Bukit Duri, kemudian sebagaimana pesan Sang Ayah, Habib Abu Bakar juga belajar kepada ulama Betawi, yaitu KH. Muhammad Roi yang juga guru di Madrasah Tsaqafah Islamiyah, Bukit Duri. Setelah merasa cukup kemudian dia menetap dan fokus mengajar di Madrasah Tsaqafah Islamiyah, Bukit. Sumber Buku 27 HABAIB BERPENGARUH DI BETAWI Kajian Karya Intelektual dan Karya Sosial Habaib Betawi dari Abad ke-17 hingga Abad ke-21, Editor H. Rakhmad Zailani Kiki, MM, diterbitkan oleh JAKARTA ISLAMIC CENTRES [Periset Adithiya Warman, Kali ini ita akan membahas sebuah amalan wirid yang khas dan biasa diamalkan oleh thoriqoh ba'alwy. wirid ini dinamani wirid sakran atau hizib sakron dan dikarang oleh Al Imam Al Habib Abu Bakar Assakran. Beliau digelari dengan As-Sakran mabuk , karena beliau mabuk dengan cintanya kepada Allah swt. beliau adalah seorang wali besar yang memiliki segudang karomah, ia adalah orang yang sholeh dan selalu taat pada perintah Allah SWT. nasab beliau bersambung langsung kepada Rasulullah SAW. Silisilah beliau adalah Sayyidinal Imam Abu Bakar As-Sakran bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghoyur bin Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali' Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-'Uraidhi bin Ja'far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Siti Fatimah Az-Zahro binti Muhammad SAW. Ia wafat di tarim pada tahun 821 H, salah satu peninggalannya yang sampai kini selalu dibaca adalah wirid sakran. wirid sakran sendiri memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan yaitu untuk melindungi dan membentengi kita dari segala macam gangguan dan tipuan musuh musuh kita dari berbagai jenis makhluk baik jin maupun manusia. Sehingga jenis gangguan jin seperti sihir dan lain sebagainya tidak akan mempan jika kita selalu membaca hizib sakran ini. wirid ini sangat ampuh dan selalu diamalkan oleh para salafunassoleh hingga sampai sekrang masih terus dibaca dimana mana. untuk itu langsung saja berikut ini teks bacaan wirid sakran beserta arti/terjemahan bahasa indonesianya . . . Kitab Khulasoh madad nabawi yang didalamnya terdapat bacaan wirid sakran Teks Bacaan Wirid Sakran Wirid Sakran Versi Teks Arab ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูู‰ ุงุญู’ุชูŽุทู’ุชู ุจูุฏูŽุฑู’ุจู ุงู„ู„ู‡ ุทููˆู’ู„ูู‡ู ู…ูŽุงุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‡ ู‚ููู’ู„ูู‡ู ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ ุจูŽุงุจูู‡ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูŒ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุขู„ูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽุญูŽุงุทูŽ ุจูู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู, ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ, ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู, ู…ูŽุงู„ููƒู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู,ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏู ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู, ุฅูู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ุงู„ุตู‘ูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ูŽ, ุตูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆู’ุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ุงูŽ ุงู„ุถู‘ูŽุขู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ ุณููˆู’ุฑ 3ร— ุงู„ู„ู‡ ู„ุขุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ู‚ูŽูŠู‘ููˆู’ู…ู, ู„ุงูŽุชูŽุฃู’ุฎูุฐูู‡ู ุณูู†ูŽุฉูŒ ูˆูŽู„ุงูŽู†ูŽูˆู’ู…ูŒ, ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุงูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽู…ูŽุงูููŠ ุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู, ู…ูŽู†ู’ ุฐูŽุงุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽุดู’ููŽุนู ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุฅูุฐู’ู†ูู‡ู, ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽูŠู’ุฏููŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽุงุฎูŽู„ู’ููŽู‡ูู…ู’, ูˆูŽู„ุงูŽูŠูุญููŠู’ุทููˆู’ู†ูŽ ุจูุดูŽูŠู’ุฆู ู…ูู†ู’ ุนูู„ู’ู…ูู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูู…ูŽุงุดูŽุงุกู’, ูˆูŽุณูุนูŽ ูƒูุฑู’ุณููŠู‘ูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุคููˆู’ุฏูู‡ู ุญููู’ุธูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ุจูู†ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุชู’ ูƒูŽู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุชู ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉู ุจูู…ูŽุฏููŠู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู’ู„ู ุจูู„ุงูŽ ุฎูŽู†ู’ุฏูŽู‚ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุณููˆู’ุฑู ู…ูู†ู’ ูƒูู„ู‘ู ู‚ูŽุฏูŽุฑู ู…ูŽู‚ู’ุฏููˆู’ุฑู ูˆูŽุญูŽุฐูŽุฑู ู…ูŽุญู’ุฐููˆู’ุฑู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ุณู‘ูุฑููˆู’ุฑู ุชูŽุชูŽุฑู‘ูŽุณู’ู€ู†ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‡ 3ร— ู…ูู†ู’ ุนูŽุฏููˆู‘ูู‰ ูˆูŽุนูŽุฏููˆู‘ู ุงู„ู„ู‡ ู…ูู†ู’ ุณูŽุงู‚ู ุนูŽุฑู’ุดู ุงู„ู„ู‡ ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูŽุงุนู ุฃูŽุฑู’ุถู ุงู„ู„ู‡ ุตูู†ู’ุนูŽุชูู‡ู ู„ุงูŽ ุชูŽู†ู’ู‚ูŽุทูุนู ุจูุฃูŽู„ู’ูู ุฃูŽู„ู’ูู ุฃูŽู„ู’ูู ู„ุงูŽ ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู, ุนูŽุฒููŠู’ู…ูŽุชูู‡ู ู„ุงูŽ ุชูŽู†ู’ุดูŽู‚ู‘ู ุจูุฃูŽู„ู’ูู ุฃูŽู„ู’ูู ุฃูŽู„ู’ูู ู„ุงูŽุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู, ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู’ ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽู†ูู‰ ุจูุณููˆู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูู†ู‘ู ูˆูŽุงู„ุฅูู†ู’ุณู ูˆูŽุงู„ู’ูˆูุญููˆู’ุดู ู…ูู†ู’ ุจูŽุดูŽุฑู ุฃูŽูˆู’ ุดูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุฃูŽูˆู’ ูˆูŽุณู’ูˆูŽุงุณู ููŽุงุฑู’ุฏูุฏู’ู‡ูู…ู’ ูููŠ ุงู†ู’ุชููƒูŽุงุณู ูˆูŽู‚ูู„ููˆู’ุจูŽู‡ูู…ู’ ูููŠ ูˆูŽุณู’ูˆูŽุงุณู ูˆูŽุฃูŽูŠู’ุฏููŠูŽู‡ูู…ู’ ูููŠ ุฅููู’ู„ุงูŽุณู ูˆูŽุฃูŽูˆู’ุจูู‚ู’ู‡ูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฌู’ู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณู ู„ุงูŽ ุณูŽู‡ู’ู„ูŽ ูŠูŽุฌู’ุฏูŽุนู ูˆูŽู„ุงูŽ ุฌูŽุจูŽู„ูŽ ูŠูŽู‚ู’ุทูŽุนู ุจูุฃูŽู„ู’ูู ุฃูŽู„ู’ูู ุฃูŽู„ู’ูู ู„ุงูŽ ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู, ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ Arti Bahasa Indonesia Wirid Sakran Wahai Allah Aku berlindung dan membentengi diriku dengan Pemeliharaan Allah, yg panjangnya menurut kehendak Allah tiada terbatas panjangnya, sepanjang usia, makanan, minuman, ucapan, panca indra, perasaan dll pd diriku, Kuncinya adalah Laa ilaaha illallah sebagaimana benteng mestilah memiliki kunci yg kuat, dan kunci benteng pagar Allah ini adalah kekuatan Laa ilaaha illallah,dan Gerbangnya adalah Muhammad Rasulullah saw setiap musuh yg akan menyerang akan berhadapan dengan Rasulullah saw, maka jadilah musuhku adalah musuh Nabi saw,atapnya adalah Laa haula wala quwwata illa billah atap adalah yg menaungi dari panas dan hujan, dan atap dalam doa ini yg dimaksud adalah takdir yg akan turun kepada ku, kupayungi dg Tiada daya dan Upaya terkecuali dengan kekuatan Allahโ€, membentengiku dariโ€ฆ.surat Al fatihah, Terjagalah.. terjagalah.. terjagalah.., demi ayatโ€ฆ ayatulkursiy, Kami memohon perlindungan sebagaimana para malaikat membentengi Madinah sang Nabi saw, perlindungan yg tak membutuhkan parit dan dinding, dari segala ketentuan yg tak menguntungkan, ancaman segala yg mengancam, dan dari segala kejahatan. Kami berlindung kepada Allah.., Kami berlindung kepada Allah.., Kami berlindung kepada Allah, dari musuh musuh kami dan musuh musuh Allah, perlindungan yg segera turun langsung dari kaki Arsy Allah kepada hamparan Bumi Allah, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah, Perbuatan Nya swt tak akan terhalangi, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah. Penjagaan Nya swt tak akan bisa ditembus, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah, Wahai Allah jika ada seseorang yg menghendaki atasku kejahatan dari golongan Jin, manusia dan binatang buas, dan dari segenap makhluk lainnya, dari golongan manusia, syaitan, penguasa, atau godaan ancaman lainnya, maka tolaklah pandangan mereka tertunduk, dan jiwa mereka dalam kerisauan, dan kedua tangan mereka dg kesialan dan kerugian ketika akan mencelakakanku, dan pendamkan mereka dari kaki hingga kepalanya dalam kelemahan dan kegagalan dalam mencelakakanku, dimanapun mereka berada apakah di lembah yg sedang mereka lewati, atau digunung yg sedang mereka daki, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah. Agar lebih mudah dalam pengamalan, Anda bisa download dan menginstall Aplikasi Wirid Sakran dan wirid wirid lainnya di perangkat Android Anda, tersedia di Google Play, Semoga bacaan wirid sakran diatas bermanfaat dalam menjaga keselamatan kita semua dan senantiasa kita baca dan amalkan hizib sakron ini setiap harinya agar terlindung dari perbuatan jahat musuh musuh kita. wallahu a'lam.